1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak?

Menurut Yusuf (2004) faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah:

  • Status Sosial Ekonomi Keluarga

Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang dari keluarga miskin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasanaya dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik.

  • Hubungan Keluarga

Hubungan yang sehat antara ibu dengan anak (penuh perhatian dan kasih sayang dari ibunya) memfasilitasi perkembangan bahasa anak, sedangkan hubungan yang tidak sehat mengakibatkan anak akan mengalami kesulitan atau kelambatan dalam perkembangan bahasanya.

  • Faktor Kesehatan

Apabila anak mengalami sakit terus-menerus maka anak tersebut akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasa anak secara formal.

  • Faktor Intelegensi

Anak yang perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi normal atau diatas normal.

  • Jenis Kelamin (seks)

Pada tahu pertama usia anak tidak ada perbedaan dalam vokalisasi antara pria dan wanita. Namun mulai usia 2 tahun, anak wanita menunjukkan perkembangan yang lebih.

  1. Bagaimana tahap-tahap perkembangan bahasa anak?
  1. Tahap  Meraban (Pralinguistik)

Terdiri dari :

  • Tahap Meraban (Pralinguistik) Pertama (0.0 -0.5)

Pada tahap ini, selama bulan-bulan awal kehidupan, bayi-bayi menangis, mendekut, mendenguk, menjerit, dan tertawa. Tahap meraban pertama ini dialami oleh anak berusia 0-5 bulan.

     2.   Tahap Meraban Kedua

Pada tahap ini secara fisik ia sudah dapat melakukan gerakan-gerakan seperti memegang dan mengangkat benda atau menunjuk.

    3.   Tahap Linguistik

Jika pada tahap pralinguistik pemerolehan bahasa anak belum menyerupai bahasa orang dewasa maka pada tahap ini anak mulai bisa mengucapkan bahasa yang menyerupai ujaran orang dewasa. Para ahli psikolinguistik membagi tahap ini ke dalam lima tahapan, yaitu:

  • Tahap Linguistik I : Tahap kalimat satu kata (tahap holofrastik).
  • Tahap Linguistik II : Tahap kalimat dua kata.
  • Tahap Linguistik III : Tahap pengembangan tata bahasa.
  • Tahap Linguistik IV : Tahap tata bahasa menjelang dewasa/prabahasa.
  • Tahap Linguistik V : Tahap Kompetensi Penuh
  1. Bagaimana tipe-tipe perkembangan bahasa anak?

Ada dua tipe perkembangan bahasa anak yaitu :

  1. Egocentric Speech (monolog) : Berbicara pada dirinya sendiri
  2. Socialized speech : terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau lingkungannya.
  1. Bagaimana karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD?

a.       Segi Psikomotorik

  • Anak sudah memiliki gerakan yang bebas dan aman. Hal ini berguna untuk melakukan berbagai gerakan motorik kasar (jasmani) seperti memanjat, berlari dan menaiki tangga.
  • Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dan keseimbangan badan. Misalnya ketika berjalan atau berlari dengan berbagai pola
  • Anak sudah dapat memperkirakan kegiatan/gerakan yang berbahaya dan tidak berbahaya
  • Anak sudah dapat memakai pakaian dengan rapi
  • Anak sudah bias menunjukkan kebersihan dalam berpakaian, badan dan alat-alat yang dibawa

b.      Segi Mental

  • Anak sudah mulai memahami beberapa konsep abstrak seperti menghitung tanpa menggunakan benda
  • Anak sudah dapat menghubungkan suatu objek atau kejadian dengan konsep tertentu yang bersifat abstrak. Misalnya tentang luas dan volume
  • Anak dapat menunjukkan kreativitasnya dalam membentuk sesatu karya tertentu
  • Anak dapat menciptakan sesiatu bentuk/benda dengan menggunakan alat
  • Anak dapat membuat gambar-gambar dengan menggunakan sudut perspektif sederhana
  • Anak dapat menampilkan sifat ingin tahu
  • Anak dapat merumuskan dan menunjukkan pengertian terhadap sesuatu
  • Anak sudah dapat mengikuti peraturan yang berlaku umum
  • Anak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru, baik sendiri maupun kerja sama
  • Anak dapat  menunjukkan aktivitasnya dalam berbagai kegiatan sekolah maupun di lingkungannya
  • Anak dapat memperlihatkan insiatif dan alternative untuk memecahkan masalah-masalah tertentu

c.       Segi Sosial – Emosionalitas

  • Anak mulai tidak suka terikat dengan orang dewasa
  • Anak dapat menunjukkan penghargaan terhadap guru atau orang dewasa lainnya
  • Anak dapat menunjukkan sikap empati terhadap suatu kondisi
  • Anak menunjukkan keceriaan dalam berbagai aktivitas bersama kelompok teman sebayanya
  • Anak dapat menunjukkan sikap marah dalam kondisi yang wajar
  • Anak menunjukkan kepedulian terhadap orang lain
  • Anak menunjukkan tenggang rasa dan penghargaan terhadap teman
  • Anak menunjukkan rasa solidaritas terhadap teman sekelompoknya
  • Anak telah memiliki kemauan untuk menceritakan sesuatu kepada teman-temannya

About winwheng

Hanya ingin membagi apa yang dapat kubagi...karena berbagi adalah peduli. Sharing is Caring.

Satu tanggapan »

  1. suparnoprastowo@gmail.com berkata:

    matur nuwun…

  2. Umhiie khamidah berkata:

    Makasih banyak yaa 🙂

  3. kusmiati berkata:

    makacih ya

  4. MUHAMMAD JULIAN berkata:

    THANKS

Tinggalkan komentar